Lagi, Ustaz Yusuf Mansur dilaporkan oleh beberapa pihak di Surabaya karena dirugikan terkait investasi properti Condotel Moya Vidi. Ini adalah kali kedua ustaz pemilik Pondok Pesantren Darul Quran ini, berurusan dengan aparat terkait investasi.
Pria yang akrab disapa UYM ini pun mendapat cercaan di media sosial. Alih-alih berstatemen membela diri, UYM justru berpikiran positif terkait pelaporan atas dirinya. Ketika Republika.co.id mengonfirmasi hal tersebut, Sabtu (17/6), UYM menegaskan ini adalah bagian dari cara dan jalan Allah membersihkan dirinya.
Hal itu juga disampaikan UYM melalui akun Instagram pribadinya. "Urat rizki itu, aneh. bila ada tamu agung, tamu mulia, tamu hebat, mau datang ke rumah... maka tuan rumah seyogyanya bersih-bersih. nyapu-nyapu. ngepel-ngepel. bahkan ngecat ulang. menata sana menata sini. untuk menyambut datangnya tamu tsb."
"ada kalanya, seseorang ga bisa bersih-bersih sendiri. maka turunlah bantuan dari yang lain, untuk bersih-bersih." "keren. Allah, sebagai Yang Punya Rizki, mau datangin banyak rizki ke saya, Yusuf Mansur, yang terlahir dg nama hebat dg Izin Allah, pemberian orang tua: Jam'an Nurchotib Mansur. Dan Allah Maha Tahu, saya ga sanggup bersih-bersih. Ga sanggup ngepel diri sendiri, ga sanggup nyapu diri sendiri. Maka Allah Turunkan Bantuan. Allah Pilih Hamba-hambaNya menjadi alat untuk membersihkan saya. Menyapu dan mengepel saya," papar UYM.
UYM pun tidak merasa pelaporan ini merusak citra atau 'mengotori mukanya'. "Hehehehe. Engga banget. Beda konsep. Beda cara pandang. Saya malah berterima kasih kepada Pelapor. Bener-bener berterima kasih. Terima kasih Pak Darso dkk."
"Dan selama Allah Lihat, saya belom bersih... Akan terus dibersihkan. Dan ini, melegakan. Menggembirakan."
Ia yakin setelah ini Allah justru mendatangkan rezekinya. "Setelah bersih, tamu itu pun akan datang dan didatangkan Allah." tulisnya.
"Jadi, laa tahzan, walaa takhof. Innallaaha ma'anaa. Lagian, dilaporkan ke polisi itu, cakep banget. Yang repot, kalo dilaporin ke mertua, hehehe," candanya.
Ia hanya berpesan agar perkara ini bisa dituntaskan sebaik-baiknya. Dan tidak lagi memunculkan kegaduhan. "Dan saya bisa bersaudara sama seluruh pelapor, yakni Pak Darso cs. Bila saya ada salahnya, polisi akan menuntun saya untuk menyelesaikannya. Kecuali, mereka emang ga pengen selesai, ya mungkin akan lain perkaranya. Artinya, ada tujuan lain. Bukan penyelesaian perkara. Inilah urat rizki yang aneh. Dan saya melihat ini semua," katanya.
Sumber : Republika.co.id
0 komentar:
Post a Comment