Rabi Israel, Yona Metzger mengeluarkan fatwa melarang untuk merekrut tentara Israel yang mendengarkan lagu dari penyanyi wanita, dengan alasan bahwa suara wanita menggoda, dan haram menurut hukum Yahudi.
Rabi Yona Metzger, berfatwa bahwa ia menghormati hak tentara untuk menolak mendengar lagu dari penyanyi wanita. jika dalam perekrut tentara Angkatan Darat militer Israel masih ada yang mendengarkan lagu penyanyi wanita maka harus ditindak tegas dengan sanksi paling berat dikeluarkan dari satuan tugasnya.
Rabi mengeluarkan fatwa berjudul "Suara perempuan menggoda," sebuah dokumen yang terdiri dari 7 halaman, didistribusikan ke kantor-kantor kemiliteran, orang-orang dari agama Yahudi di Israel maupun di luar negeri.
Fatwa tersebut telah ditijau dari berbagai aspek menurut syariat yahudi yang menunjukkan bahwa suara perempuan menggoda (aurat), menurut hukum Yahudi, mengarah ke kesimpulan bahwa itu adalah haram, baik sendiri atau berkelompok mendengarkan suara penyanyi wanita.
Pada tahun 2009 kepala pendeta Yahudi atau disebut rabi, Yona Metzger, mengunjungi sebuah desa Yasuf utara Tepi Barat untuk mengetahui masjid yang dilempari obor api oleh kelompok ekstremis Yahudi. Aksi itu dinilai Metzger mengingatkan kembali holocaust yang pernah dialami bangsa Yahudi.
Kunjungan itu bertepatan dengan menghangatnya isu holocaust pembantaian massal orang Yahudi di zaman Nazi Hitler dan telah membuat sejumlah petinggi Israel khawatir karena dapat membuat ketegangan baru. Sejauh ini belum ada satu pun orang yang ditahan terhadap aksi perusakan masjid itu. Namun, otoritas setempat menyebutkan kaum ekstremis Yahudi berada di balik kasus itu.
Mereka melampiaskan kemarahan dengan membakar masjid, terkait keputusan Pemerintah Israel menunda pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan. Serangan itu menyebabkan karpet masjid dan tempat penyimpanan buku yang bertuliskan huruf Arab terbakar, termasuk beberapa mushaf Alquran. Mereka juga meninggalkan coretan tulisan Yahudi di lantai masjid.
Metzger menyatakan sarana ibadah jangan dikaitkan dengan kepentingan politik. Aksi pembakaran rumah dengan sengaja itu telah menyulitkan umat Yahudi, karena mereka pernah mengalaminya ketika kaum Nazi berkuasa. ''Ada ratusan sinagog. Mereka membawa semua kitab suci dan dibakar di jalan. Kami masih trauma. Di negara Israel tidak diizinkan kaum Yahudi melakukan hal serupa terhadap umat Islam,'' katanya.
Kedatangan Metzger beserta rombongan disambut sekitar 200 warga Palestina di desa tersebut. Mereka tampak ingin mengetahui apa yang ingin disampaikan Metzger.
Warga desa lainnya menyambut kedatangan Rabi tersebut dengan menuliskan ''Tidak ada pendudukan, tidak ada pembangunan pemukiman''. Metzger datang dikawal polisi Palestina dan menyempatkan diri berbicara sesaat dengan sejumlah wartawan sebelum masuk ke dalam masjid.
Metzger adalah kepala rabi Israel yang keturunan Eropa. Mahmoud Abu Salah, mantan pemimpin desa itu, menyambut hangat kedatangan Metzger. Namun, kedatangannya tidak menjamin dihentikannya aksi penyerangan yang dilakukan warga Yahudi. ''Pemerintah akan mengatakan pimpinan rabi datang dan mengutuk aksi itu, tapi bagaimana dengan warga pendudukan, apakah mereka akan menghentikan aksinya,'' kata Abu Salah.
Beberapa warga desa lainnya menyambut sinis kedatangan Metzger. ''Mengapa dia datang. Dalam banyak hal dia musuh Israel,'' kata Ahmad Juda, warga desa setempat. Metzger mengaku tidak mengetahui siapa pelaku aksi pembakaran masjid dan tidak bersedia menyebutkan siapa pelakunya sebelum tertangkap. Polisi juga tidak mengizinkannya menyelidiki aksi biadab itu.
Rabi Yona Metzger, berfatwa bahwa ia menghormati hak tentara untuk menolak mendengar lagu dari penyanyi wanita. jika dalam perekrut tentara Angkatan Darat militer Israel masih ada yang mendengarkan lagu penyanyi wanita maka harus ditindak tegas dengan sanksi paling berat dikeluarkan dari satuan tugasnya.
Rabi mengeluarkan fatwa berjudul "Suara perempuan menggoda," sebuah dokumen yang terdiri dari 7 halaman, didistribusikan ke kantor-kantor kemiliteran, orang-orang dari agama Yahudi di Israel maupun di luar negeri.
Fatwa tersebut telah ditijau dari berbagai aspek menurut syariat yahudi yang menunjukkan bahwa suara perempuan menggoda (aurat), menurut hukum Yahudi, mengarah ke kesimpulan bahwa itu adalah haram, baik sendiri atau berkelompok mendengarkan suara penyanyi wanita.
Pada tahun 2009 kepala pendeta Yahudi atau disebut rabi, Yona Metzger, mengunjungi sebuah desa Yasuf utara Tepi Barat untuk mengetahui masjid yang dilempari obor api oleh kelompok ekstremis Yahudi. Aksi itu dinilai Metzger mengingatkan kembali holocaust yang pernah dialami bangsa Yahudi.
Kunjungan itu bertepatan dengan menghangatnya isu holocaust pembantaian massal orang Yahudi di zaman Nazi Hitler dan telah membuat sejumlah petinggi Israel khawatir karena dapat membuat ketegangan baru. Sejauh ini belum ada satu pun orang yang ditahan terhadap aksi perusakan masjid itu. Namun, otoritas setempat menyebutkan kaum ekstremis Yahudi berada di balik kasus itu.
Mereka melampiaskan kemarahan dengan membakar masjid, terkait keputusan Pemerintah Israel menunda pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan. Serangan itu menyebabkan karpet masjid dan tempat penyimpanan buku yang bertuliskan huruf Arab terbakar, termasuk beberapa mushaf Alquran. Mereka juga meninggalkan coretan tulisan Yahudi di lantai masjid.
Metzger menyatakan sarana ibadah jangan dikaitkan dengan kepentingan politik. Aksi pembakaran rumah dengan sengaja itu telah menyulitkan umat Yahudi, karena mereka pernah mengalaminya ketika kaum Nazi berkuasa. ''Ada ratusan sinagog. Mereka membawa semua kitab suci dan dibakar di jalan. Kami masih trauma. Di negara Israel tidak diizinkan kaum Yahudi melakukan hal serupa terhadap umat Islam,'' katanya.
Kedatangan Metzger beserta rombongan disambut sekitar 200 warga Palestina di desa tersebut. Mereka tampak ingin mengetahui apa yang ingin disampaikan Metzger.
Warga desa lainnya menyambut kedatangan Rabi tersebut dengan menuliskan ''Tidak ada pendudukan, tidak ada pembangunan pemukiman''. Metzger datang dikawal polisi Palestina dan menyempatkan diri berbicara sesaat dengan sejumlah wartawan sebelum masuk ke dalam masjid.
Metzger adalah kepala rabi Israel yang keturunan Eropa. Mahmoud Abu Salah, mantan pemimpin desa itu, menyambut hangat kedatangan Metzger. Namun, kedatangannya tidak menjamin dihentikannya aksi penyerangan yang dilakukan warga Yahudi. ''Pemerintah akan mengatakan pimpinan rabi datang dan mengutuk aksi itu, tapi bagaimana dengan warga pendudukan, apakah mereka akan menghentikan aksinya,'' kata Abu Salah.
Beberapa warga desa lainnya menyambut sinis kedatangan Metzger. ''Mengapa dia datang. Dalam banyak hal dia musuh Israel,'' kata Ahmad Juda, warga desa setempat. Metzger mengaku tidak mengetahui siapa pelaku aksi pembakaran masjid dan tidak bersedia menyebutkan siapa pelakunya sebelum tertangkap. Polisi juga tidak mengizinkannya menyelidiki aksi biadab itu.
Sumber : Sabili.co.id
0 komentar:
Post a Comment