Geliat pertumbuhan kaum Muslim di Jerman memunculkan api kecemburuan. Kelompok konservatif dan sayap kanan Jerman merasa tidak bahagia dengan kehadiran publik yang berkembang dari budaya Islam di Jerman.
Seperti dikutip Press TV, aparat kepolisian bersiaga di Berlin untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi kekerasan pada akhir pekan ini. Kekhawatiran ini muncul setelah partai sayap kanan kecil mengumumkan rencananya terhadap kaum Muslim Jerman.
''Partai sayap kanan berencana menggelar aksi protes di luar masjid di ibukota Jerman,'' tulis Press TV.
Meskipun mendapat tantangan, Muslim Jerman mendapat kabar gembira dari Hamburg. Hamburg mencatatkan diri sebagai kota Jerman pertama yang mengakui Idul Fitri sebagai hari raya Islam. Kota dua juta orang itu sebelumnya telah mengakui liburan komunitas Kristen dan Yahudi.
Dengan keputusan tersebut, Muslim di Hamburg mendapat jatah libur untuk bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di rumah. Walikota Hamburg, Olaf Scholz, berharap kota-kota Jerman lainnya akan menyusul.
Sumber : republika.co.id
Seperti dikutip Press TV, aparat kepolisian bersiaga di Berlin untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi kekerasan pada akhir pekan ini. Kekhawatiran ini muncul setelah partai sayap kanan kecil mengumumkan rencananya terhadap kaum Muslim Jerman.
''Partai sayap kanan berencana menggelar aksi protes di luar masjid di ibukota Jerman,'' tulis Press TV.
Meskipun mendapat tantangan, Muslim Jerman mendapat kabar gembira dari Hamburg. Hamburg mencatatkan diri sebagai kota Jerman pertama yang mengakui Idul Fitri sebagai hari raya Islam. Kota dua juta orang itu sebelumnya telah mengakui liburan komunitas Kristen dan Yahudi.
Dengan keputusan tersebut, Muslim di Hamburg mendapat jatah libur untuk bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di rumah. Walikota Hamburg, Olaf Scholz, berharap kota-kota Jerman lainnya akan menyusul.
Sumber : republika.co.id
0 komentar:
Post a Comment