Sebuah stasiun televisi mengumandangkan panggilan salat (azan) setiap subuh selama Ramadan. Siaran azan ini untuk memberikan dukungan kepada Muslim minoritas di negara tersebut yang menghadapi reaksi negatif sejak terjadinya kasus pembunuhan tentara di sebuah jalan di kota London beberapa waktu lalu.
Channel 4, seperti dikutip situs Reuters edisi 2 Juli 2013, mengumumkan bahwa keputusan tersebut akan menjadi yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah, sebuah media penyiaran arus utama mengudarakan panggilan azan. Kegiatan ini akan berlangsung sejak 9 Juli 2013 pada pukul 3 dinihari selama satu bulan Ramadan.
Lembaga penyiaran milik publik ini memutuskan melakukan pendekatan kepada audien minoritas, dengan cara menghentikan sejenak siaran film pada jam tersebut selama 20 detik untuk mengingatkan para penontonnya yang Muslim.
Di sisi lain, program Kristiani adalah sesuatu yang umum di televisi dan radio nasional Inggris, meskipun audiennya terus mengalami penurunan.
Menurut Ralph Lee, kepala program faktual di Channel 4, kemungkinan stasiun televisinya akan mendapat kritik karena memberikan perhatian khusus kepada kaum minoritas. Namun, ia berharap bahwa program tersebut merupakan upaya media arus utama dalam memberikan kesempatan kepada aturan hukum Islam untuk diketahui publik.
"Panggilan untuk beribadah bagi Muslim ini adalah momen keagamaan yang tenang tetapi kami berharap bahwa hal ini juga membuat penonton yang lain mengetahui mengenai hal tersebut," kata Lee dalam pernyataannya.
Muslim Inggris mengalami masalah sejak terjadinya pembunuhan atas tentara Lee Rigby, veteran perang Afganistan yang berusia 25 tahun, oleh dua orang pria yang terjadi di jalan di kota London pada Mei lalu. Sejak saat itu terjadi banyak demonstrasi menentang Islam, termasuk dugaan serangan ledakan di Islamic center di London. "Tentu ada tekanan lebih untuk memberikan suara terhadap mayoritas moderat arus utama," ujar Lee kepada majalah Radio Times.
Menanggapi hal tersebut, Muslim Council of Britain yang mewakili hampir 3 juta Muslim di negeri tersebut memberikan pernyataan positif. "Ini adalah bulan yang sangat khusus bagi Muslim dan pengakuan dari media arus utama tidak hanya simbolik atas solidaritas dan kebersamaan tetapi diharapkan juga membantu memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai keberadaan Islam dan Muslim."
Sumber : tempo.co
Channel 4, seperti dikutip situs Reuters edisi 2 Juli 2013, mengumumkan bahwa keputusan tersebut akan menjadi yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah, sebuah media penyiaran arus utama mengudarakan panggilan azan. Kegiatan ini akan berlangsung sejak 9 Juli 2013 pada pukul 3 dinihari selama satu bulan Ramadan.
Lembaga penyiaran milik publik ini memutuskan melakukan pendekatan kepada audien minoritas, dengan cara menghentikan sejenak siaran film pada jam tersebut selama 20 detik untuk mengingatkan para penontonnya yang Muslim.
Di sisi lain, program Kristiani adalah sesuatu yang umum di televisi dan radio nasional Inggris, meskipun audiennya terus mengalami penurunan.
Menurut Ralph Lee, kepala program faktual di Channel 4, kemungkinan stasiun televisinya akan mendapat kritik karena memberikan perhatian khusus kepada kaum minoritas. Namun, ia berharap bahwa program tersebut merupakan upaya media arus utama dalam memberikan kesempatan kepada aturan hukum Islam untuk diketahui publik.
"Panggilan untuk beribadah bagi Muslim ini adalah momen keagamaan yang tenang tetapi kami berharap bahwa hal ini juga membuat penonton yang lain mengetahui mengenai hal tersebut," kata Lee dalam pernyataannya.
Muslim Inggris mengalami masalah sejak terjadinya pembunuhan atas tentara Lee Rigby, veteran perang Afganistan yang berusia 25 tahun, oleh dua orang pria yang terjadi di jalan di kota London pada Mei lalu. Sejak saat itu terjadi banyak demonstrasi menentang Islam, termasuk dugaan serangan ledakan di Islamic center di London. "Tentu ada tekanan lebih untuk memberikan suara terhadap mayoritas moderat arus utama," ujar Lee kepada majalah Radio Times.
Menanggapi hal tersebut, Muslim Council of Britain yang mewakili hampir 3 juta Muslim di negeri tersebut memberikan pernyataan positif. "Ini adalah bulan yang sangat khusus bagi Muslim dan pengakuan dari media arus utama tidak hanya simbolik atas solidaritas dan kebersamaan tetapi diharapkan juga membantu memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai keberadaan Islam dan Muslim."
Sumber : tempo.co
0 komentar:
Post a Comment