Muh Sigit Kuntoro (47) warga kampung Sudagaran RT 42 RW 12, Tegalrejo Yogyakarta harus mengalami luka di bagian kepala dan tangan akibat sabetan senjata tajam setelah diserang puluhan massa rhitam-hitam Selasa (24/06) sore kemarin.
Peristiwa itu terjadi hampir bersamaan dengan peristiwa pengrusakan dan bentrokan antar dua kubu pendukung capres-cawapres kemarin.
Tak hanya mengalami luka di bagian tubuh, rumah milik Muh Sigit Kuntoro (47) di kampung Sudagaran, Tegalrejo Kota Yogyakarta, juga dirusak massa. Kaca rumah bagian depan miliknya diketahui pecah berantakan. Begitu juga kaca bagian belakang mobil Timor yang terparkir di garasi. Selain itu 2 sepeda motor juga diketahui rusak parah.
Menurut korban peristiwa itu bermula saat dirinya sedang duduk di teras rumah, sementara anaknya tengah membetulkan mobil miliknya sambil jongkok. Tiba-tiba dari arah timur, muncul puluhan orang memakai baju serba hitam berjalan kaki dengan membawa tongkat, linggis, dan senjata tajam.
"Sampai di depan rumah mereka melihat anak saya memakai kaus ormas underbouw parpol tertentu. Mereka lalu meminta untuk mencopot. Setelah dicopot tiba-tiba kita langsung diserang,” katanya saat ditemui Aktual.co di lokasi, Rabu (25/6).
Korban mengaku langsung dipukul pipi kirinya. Ia juga diserang menggunakan senjata tajam dan mengenai tangan dan kepala bagian belakangnya.
Mengetahui hal itu, korban langsung lari masuk rumah. Namun massa tetap mengejar. Istri saya langsung keluar dan menghalang-halangi masa agar tidak masuk ke dalam rumah.
"Kalau mau bunuh bunuh saya saja," dia bilang begitu," ujarnya menirukan istrinya.
Massa yang mengamuk lantas merusak mobil, motor dan rumah korban. Tak hanya itu, massa juga merobek baliho besar bergambar Prabowo-Hatta yang ada di dinding kampung tersebut.
Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Warga
Pihak kepolisian kota Yogyakarta menangkap satu orang yang diduga turut menjadi pelaku dalam pengrusakan di Somodaran, Tegalrejo Yogyakarta, Selasa (24/6) sore kemarin.
Selain itu polisi juga mengamankan sedikitnya 13 unit sepeda motor yang diduga digunakan pelaku dalam pengrusakan di sekitar lokasi tersebut.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol R. Slamet Santosa, mengatakan penangkapan seorang pelaku tersebut dilakukan pascaperistiwa penyerangan terjadi. Salah seorang anggota kepolisian yang datang ke lokasi langsung mengejar para pelaku dan berhasil menangkap salah seorang diantaranya, sementara para pelaku lainnya berhasi kabur.
Sementara itu sejumlah sepeda motor yang diamankan tersebut diduga digunakan para pelaku untuk menuju lokasi penyerangan. Dari keterangan korban, para pelaku pengrusakan di Somodaran Tegalrejo sendiri berasal dari daerah lain. Hal itu diindikasikan dari keterangan saksi korban yang tidak mengenali para pelaku.
Hingga Rabu (25/06) rumah korban yakni Muh Sigit Kuntoro sendiri tampak masih dijaga puluhan petugas kepolisian berbaju sipil. Nampak puing-puing pecahan kaca dan sisa-sisa pengrusakan sekelompok masa tak dikenal itu juga masih dibiarkan berserakan.
Sumber : voa-islam.com
Peristiwa itu terjadi hampir bersamaan dengan peristiwa pengrusakan dan bentrokan antar dua kubu pendukung capres-cawapres kemarin.
Tak hanya mengalami luka di bagian tubuh, rumah milik Muh Sigit Kuntoro (47) di kampung Sudagaran, Tegalrejo Kota Yogyakarta, juga dirusak massa. Kaca rumah bagian depan miliknya diketahui pecah berantakan. Begitu juga kaca bagian belakang mobil Timor yang terparkir di garasi. Selain itu 2 sepeda motor juga diketahui rusak parah.
Menurut korban peristiwa itu bermula saat dirinya sedang duduk di teras rumah, sementara anaknya tengah membetulkan mobil miliknya sambil jongkok. Tiba-tiba dari arah timur, muncul puluhan orang memakai baju serba hitam berjalan kaki dengan membawa tongkat, linggis, dan senjata tajam.
"Sampai di depan rumah mereka melihat anak saya memakai kaus ormas underbouw parpol tertentu. Mereka lalu meminta untuk mencopot. Setelah dicopot tiba-tiba kita langsung diserang,” katanya saat ditemui Aktual.co di lokasi, Rabu (25/6).
Korban mengaku langsung dipukul pipi kirinya. Ia juga diserang menggunakan senjata tajam dan mengenai tangan dan kepala bagian belakangnya.
Mengetahui hal itu, korban langsung lari masuk rumah. Namun massa tetap mengejar. Istri saya langsung keluar dan menghalang-halangi masa agar tidak masuk ke dalam rumah.
"Kalau mau bunuh bunuh saya saja," dia bilang begitu," ujarnya menirukan istrinya.
Massa yang mengamuk lantas merusak mobil, motor dan rumah korban. Tak hanya itu, massa juga merobek baliho besar bergambar Prabowo-Hatta yang ada di dinding kampung tersebut.
Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Warga
Pihak kepolisian kota Yogyakarta menangkap satu orang yang diduga turut menjadi pelaku dalam pengrusakan di Somodaran, Tegalrejo Yogyakarta, Selasa (24/6) sore kemarin.
Selain itu polisi juga mengamankan sedikitnya 13 unit sepeda motor yang diduga digunakan pelaku dalam pengrusakan di sekitar lokasi tersebut.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol R. Slamet Santosa, mengatakan penangkapan seorang pelaku tersebut dilakukan pascaperistiwa penyerangan terjadi. Salah seorang anggota kepolisian yang datang ke lokasi langsung mengejar para pelaku dan berhasil menangkap salah seorang diantaranya, sementara para pelaku lainnya berhasi kabur.
Sementara itu sejumlah sepeda motor yang diamankan tersebut diduga digunakan para pelaku untuk menuju lokasi penyerangan. Dari keterangan korban, para pelaku pengrusakan di Somodaran Tegalrejo sendiri berasal dari daerah lain. Hal itu diindikasikan dari keterangan saksi korban yang tidak mengenali para pelaku.
Hingga Rabu (25/06) rumah korban yakni Muh Sigit Kuntoro sendiri tampak masih dijaga puluhan petugas kepolisian berbaju sipil. Nampak puing-puing pecahan kaca dan sisa-sisa pengrusakan sekelompok masa tak dikenal itu juga masih dibiarkan berserakan.
Sumber : voa-islam.com
0 komentar:
Post a Comment