Pasang iklan di sini Rp. 50.000/bulan

9:00 AM
0
Sudah menjadi kepercayaan dalam agama terdahulu bahwa Tuhan dapat melakukan apa saja. Jadi kenapa dia tidak bisa menjadi manusia? Setiap agama menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan apapun.
Setiap agama kecuali Islam mereka percaya pada anthropomorphism bahwa Tuhan dapat berwujud manusia dan mereka percaya pada filsafat bahwa Tuhan itu sangat suci sehingga Dia tak bisa disentuh, tak bisa merasakan rasa sakit manusia dan kesulitan deritanya sehingga Tuhan itu perlu turun ke bumi maka jadilah Tuhan itu manusia agar bisa merasakan penderitaan manusia.

Cara seperti itu bisa dijelaskan hanya menggunakan logika otak saja.
Logikanya seperti ini:
Umpama Saya seorang pembuat DVD Player. Apakah saya harus menjadi DVD Player untuk mengetahui keadaannya dengan baik? Saya yang membuatnya maka saya cukup mengetik Saya hanya membuat buku petunjuknya saja. Untuk memakainya Anda harus melihat buku petunjuk cara pengoperasianya. Masukkan CD, lalu tekan tombol percepat kalau ingin mempercepat, ke depan tekan tombol ke depan, berhenti tekan tombol berhenti. Jangan sampai jatuh nanti rusak, jangan sampai kena air nanti macet itu saya buat petunjuknya.

Sama halnya dengan Tuhan Yang Maha Agung Karena Dia Pencipta manusia dia tidak perlu menjadi menusia untuk mengetahui baik dan buruknya manusia atau apa yang dirasakan manusia. Apa yang dilakukan? Dia memilih manusia untuk menerima wahyu yang diturunkanNya. Wahyu terakhir untuk manusia adalah adalah Al-Qur'an ini yang berisi apa yang Tuhan dapat melakukan apapun ndak buat apa saja

Jadi kenapa Tuhan mau menjadi manusia? Jadi jika anda setuju bahwa Tuhan dapat berbuat sekehendaknya dan membuat apa saja, kemudian anda simpulkan Tuhan bisa menjadi manusia. Ketika Ia menjadi manusia maka Dia bukan Tuhan lagi karena Tuhan dan manusia kualitasnya berbeda.

Tuhan Yang Maha Agung tidak mungkin mati, jadi tidak Mungkin Tuhan pada saat yang sama menjadi manusia. Tuhan tidak mungkin mati dan bisa kekal. Tuhan tidak ada permulaannya sedang manusia ada permulaannya Tuhan tidak mungkin ada awalnya Tuhan tidak berakhir manusia berakhir. Tak ada orang yang berawal tapi tidak berakhir. Jadi tak ada Tuhan yang jadi manusia itu tidak masuk akal karena manusia itu perlu makan sedang Tuhan tidak pernah makan. Allah berfirman dalam Surat Al An'am ayat 14 "Dia memberi makan setiap orang dan Dia tidak makan". Manusia perlu istirahat dan tidur Allah tidak perlu istirahat.

Jika kita setuju ada alasan bahwa Tuhan maha kuasa atas segala sesuatu. Alasan yang lainnya Tuhan tidak mungkin berdusta yang berdusta itu bukan Tuhan. Ketika Tuhan berdusta itu berarti bukan Tuhan. Kalau saya katakan Tuhan bisa melakukan apa saja maka mengapa Tuhan tidak bisa berbuat tidak adil. Pada saat Tuhan tidak adil maka Dia bukan Tuhan lagi.
Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 40 "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah". Kalau Allah menghendaki dia bisa lupa tetapi yang lupa Itu bukan Tuhan.

Allah berfirman dalam surat Toha 52 "Tuhan tidak membuat kesalahan". Ketika Tuhan membuat kesalahan Dia bukan Tuhan. Tidak ada disebut dalam Quran bahwa Tuhan bisa berbuat apa saja. Allah berfirman dalam surat Fathir ayat 1 "Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Sama halnya dengan surat Al-baqarah 106, Al Baqarah 109, Al Baqarah 284, Ali Imran 29, An Nahl 77.

Al-Buruj 16 Allah berbuat sesukanya. Apa yang Dia suka maka Dia lakukan dan Allah tidak suka berdusta Allah tidak suka berbuat salah Allah tidak pernah ingin menjadi seperti manusia dia hanya ingin menjadi Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment