Facebook akan menampilkan lebih sedikit teks dalam halaman status update-nya. Algoritma Newsfeed Facebook memang sedang dirombak untuk bersaing dengan media sosial lain, seiring makin banyak postingan yang dinilai Facebook kurang bermanfaat.
Menurut riset yang dilakukan Facebook, dengan Newsfeed yang diperbarui tersebut, dan menampilkan lebih banyak update dari teman-teman di Facebook, pengguna jadi terpacu untuk memposting.
Facebook juga menemui fakta bahwa penggunanya kurang tertarik jika halaman Facebook hanya menampilkan update berupa teks. Karena itu, kini teks akan semakin dikurangi porsinya dalam newsfeed yang baru.
Jika pengguna ingin postingannya dilihat lebih banyak teman, maka mereka harus memposting foto atau menyertakan tautan ke sebuah situs web.
Selain membuat konten yang ditampilkan lebih bermutu, Facebook juga ingin menjadi sumber informasi bagi penggunanya, dengan memposting tautan-tautan berita.
Namun, dikutip dari Readwrite, Selasa (21/1/2014), algoritma yang baru ini malah bisa membunuh Facebook, karena perusahaan kelas menengah dan kecil (UKM) yang diklaim sebagai sumber pendapatan iklan terbesar Facebook makin sedikit mendapatkan exposure di timeline.
Mahalnya biaya pasang iklan untuk mendapatkan lebih banyak Newsfeed juga membuat pengiklan beralih ke layanan sosial media lain, seperti Twitter.
Facebook berusaha untuk menjadi koran pribadi terbaik di dunia. Banyak penggunanya yang membuka Facebook untuk mendapatkan update berita. Namun perlu diingat, masih ada pula pengguna yang hanya ingin berinteraksi dengan teman-temannya sebagai bagian dari sosialisasi.
Sumber : kompas.com
Menurut riset yang dilakukan Facebook, dengan Newsfeed yang diperbarui tersebut, dan menampilkan lebih banyak update dari teman-teman di Facebook, pengguna jadi terpacu untuk memposting.
Facebook juga menemui fakta bahwa penggunanya kurang tertarik jika halaman Facebook hanya menampilkan update berupa teks. Karena itu, kini teks akan semakin dikurangi porsinya dalam newsfeed yang baru.
Jika pengguna ingin postingannya dilihat lebih banyak teman, maka mereka harus memposting foto atau menyertakan tautan ke sebuah situs web.
Selain membuat konten yang ditampilkan lebih bermutu, Facebook juga ingin menjadi sumber informasi bagi penggunanya, dengan memposting tautan-tautan berita.
Namun, dikutip dari Readwrite, Selasa (21/1/2014), algoritma yang baru ini malah bisa membunuh Facebook, karena perusahaan kelas menengah dan kecil (UKM) yang diklaim sebagai sumber pendapatan iklan terbesar Facebook makin sedikit mendapatkan exposure di timeline.
Mahalnya biaya pasang iklan untuk mendapatkan lebih banyak Newsfeed juga membuat pengiklan beralih ke layanan sosial media lain, seperti Twitter.
Facebook berusaha untuk menjadi koran pribadi terbaik di dunia. Banyak penggunanya yang membuka Facebook untuk mendapatkan update berita. Namun perlu diingat, masih ada pula pengguna yang hanya ingin berinteraksi dengan teman-temannya sebagai bagian dari sosialisasi.
Sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment