Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini keliling Kepulauan Seribu untuk menjaring aspirasi warga. Salah satu agenda Hidayat adalah menjadi khotib salat jumat di Pulau Panggang. Namun niat itu hampir tak terlaksana.
Pada Jumat (4/5/2012), setengah jam menjelang salat jumat, tiba-tiba bendahara Masjid An-Ni'mah, Kamaluddin, memberi tahu SMS yang dikirimkan ketua masjid, Mahfudi. "Maaf bos info baru bahwa pihak kelurahan, kecamatan, bahkan bupati tidak mengizinkan Pak Nurwahid naik khotib. Maaf beribu maaf, saya nggak ada pilihan lain. Imbasnya nama masjid akan jelek di pemerintahan," begitu isi SMS tersebut.
Mengetahui hal itu, Ketua DPD PKS Kepulauan Seribu, Nauval Abuzar, dan anggota DPRD DKI dari PKS, Tubagus Arif, lantas mengkonfirmasi ke ketua masjid. Mereka pun menggelar dialog.
Dalam dialog tersebut, Mahfudi mengaku takut karena malam sebelumnya mengaku mendapat informasi dari staf pemerintahan yang intinya ada imbauan melarang Hidayat menjadi khotib.
"Kalau nggak boleh nggak apa-apa. Tapi masa Pak Foke boleh masuk ke masjid, kok Pak Hidayat nggak bisa. Ini kan untuk berdakwah, bukan untuk kampanye," ujar Tubagus.
"Saya bahkan sempat jadi gemetar dan sakit-sakitan karena itu," ucap Mahfudi.
Dia mengimbau lebih baik Hidayat mengurungkan niat menjadi khotib. Mahfudi takut kelak jika masjid berniat mengajukan dana ke pemerintah akan ditolak.
Namun entah bagaimana, akhirnya Hidayat tetap menjadi khotib salat jumat siang itu di Masjid Panggang.
sumber : detik.com
Pada Jumat (4/5/2012), setengah jam menjelang salat jumat, tiba-tiba bendahara Masjid An-Ni'mah, Kamaluddin, memberi tahu SMS yang dikirimkan ketua masjid, Mahfudi. "Maaf bos info baru bahwa pihak kelurahan, kecamatan, bahkan bupati tidak mengizinkan Pak Nurwahid naik khotib. Maaf beribu maaf, saya nggak ada pilihan lain. Imbasnya nama masjid akan jelek di pemerintahan," begitu isi SMS tersebut.
Mengetahui hal itu, Ketua DPD PKS Kepulauan Seribu, Nauval Abuzar, dan anggota DPRD DKI dari PKS, Tubagus Arif, lantas mengkonfirmasi ke ketua masjid. Mereka pun menggelar dialog.
Dalam dialog tersebut, Mahfudi mengaku takut karena malam sebelumnya mengaku mendapat informasi dari staf pemerintahan yang intinya ada imbauan melarang Hidayat menjadi khotib.
"Kalau nggak boleh nggak apa-apa. Tapi masa Pak Foke boleh masuk ke masjid, kok Pak Hidayat nggak bisa. Ini kan untuk berdakwah, bukan untuk kampanye," ujar Tubagus.
"Saya bahkan sempat jadi gemetar dan sakit-sakitan karena itu," ucap Mahfudi.
Dia mengimbau lebih baik Hidayat mengurungkan niat menjadi khotib. Mahfudi takut kelak jika masjid berniat mengajukan dana ke pemerintah akan ditolak.
Namun entah bagaimana, akhirnya Hidayat tetap menjadi khotib salat jumat siang itu di Masjid Panggang.
sumber : detik.com
Ada-ada aja, mau dakwah kok dilarang...emang masjid milik pribadi
ReplyDelete