Valerie Trierweiler membuat Istana Elysee sedikit 'repot' mengubah protokol. Wartawati yang telah meliput politik Prancis selama lebih dari 20 tahun ini menjadi ibu negara pertama yang tak menikahi Presiden Prancis.
Trierwiler adalah pasangan tanpa nikah Francois Hollande, Presiden Prancis yang belum lama ini dilantik. Memiliki beberapa anak, keduanya tak pernah secara resmi menikah.
Tak hanya soal tak menikah yang membuat mereka mempertimbangkan aturan baru. Tapi juga keputusannya untuk tetap bekerja sebagai wartawati pasca-pelantikan Hollande sebagai presiden. Kekhawatiran juga muncul, jika misalnya, mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat seperti Vatikan atau Arab Saudi--negara di mana pasangan tidak menikah yang hidup bersama tidak diperkenankan.
Penyebutan gelar juga dipertanyakan oleh awak media yang lain pada Istana. "Apakah akan disebut "Madame Valerie Trierweiler, pendamping Presiden" atau "Madame Valerie Trierweiler-Hollande, pasangan Presiden"?" tulis ABC News.
Trierweiler mengatakan dia tidak mengharapkan status tidak menikahnya akan menimbulkan masalah. "Terus terang, sebenarnya itu semua bukan aspek yang mengganggu saya," katanya kepada harian Le Figaro. "Pertanyaan tentang pernikahan adalah di atas semua bagian dari kehidupan pribadi kita."
Di kalangan pewarta Prancis, status Trierweiler juga dipertanyakan. "Ini akan menjadi sangat rumit," kata wartawan dan penulis Prancis, Philippe Labro, kepada BBC. Labro, seorang rekan lama Trierweiler, memberinya pekerjaan sebagai pewawancara politik pada saluran TV Direct8. "Dia harus menyeimbangkan banyak hal," katanya.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dikutip dalam National Post Kanada, mengatakan, meski hubungan di luar nikah adalah hal biasa di abad ke-21, presiden yang tidak menikah menimbulkan masalah besar. "Kami mengatakan kepada pers asing untuk memperlakukan orang ini sebagai istri presiden," katanya, yang minta namanya tak disebutkan.
Trierweiler dan Hollande telah bersama sejak 2005, ketika hubungan Hollande dengan sesama Sosialis, Segolene Royal, yang mencalonkan diri sebagai presiden namun kalah dari Nicolas Sarkozy, secara terbuka berakhir. Mereka saat ini tinggal di sebuah apartemen di Paris, namun diperkirakan akan pindah ke Istana Elysee untuk alasan keamanan. Mereka tampaknya mengesampingkan menikah murni karena beragam alasan, menurut beberapa laporan media Prancis.
Trierweiler lahir di Angers, Prancis Barat. Ayahnya kehilangan kakinya pada usia 12 tahun saat bermain dengan bom sisa Perang Dunia II pada tahun 1944. Ia memiliki lima saudara.
Dia pindah ke Paris untuk belajar ilmu politik di Sorbonne, sebelum akhirnya menjadi wartawan senior di Paris Match, sebuah mingguan terkenal Prancis. Dia bertemu Francois Hollande di akhir 1990-an.
"Kami berdua mencintai politik dan kami berdua senang tertawa," katanya dalam sebuah surat kabar Prancis baru-baru ini. Trierweiler mengatakan perubahan luar biasa dalam hidupnya tampak nyata. "Anda seperti sedang menonton seorang penonton memasuki layar dan menjadi bagian dari film itu. Seperti itulah aku," katanya.
Sumber : tempo.co
Trierwiler adalah pasangan tanpa nikah Francois Hollande, Presiden Prancis yang belum lama ini dilantik. Memiliki beberapa anak, keduanya tak pernah secara resmi menikah.
Tak hanya soal tak menikah yang membuat mereka mempertimbangkan aturan baru. Tapi juga keputusannya untuk tetap bekerja sebagai wartawati pasca-pelantikan Hollande sebagai presiden. Kekhawatiran juga muncul, jika misalnya, mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat seperti Vatikan atau Arab Saudi--negara di mana pasangan tidak menikah yang hidup bersama tidak diperkenankan.
Penyebutan gelar juga dipertanyakan oleh awak media yang lain pada Istana. "Apakah akan disebut "Madame Valerie Trierweiler, pendamping Presiden" atau "Madame Valerie Trierweiler-Hollande, pasangan Presiden"?" tulis ABC News.
Trierweiler mengatakan dia tidak mengharapkan status tidak menikahnya akan menimbulkan masalah. "Terus terang, sebenarnya itu semua bukan aspek yang mengganggu saya," katanya kepada harian Le Figaro. "Pertanyaan tentang pernikahan adalah di atas semua bagian dari kehidupan pribadi kita."
Di kalangan pewarta Prancis, status Trierweiler juga dipertanyakan. "Ini akan menjadi sangat rumit," kata wartawan dan penulis Prancis, Philippe Labro, kepada BBC. Labro, seorang rekan lama Trierweiler, memberinya pekerjaan sebagai pewawancara politik pada saluran TV Direct8. "Dia harus menyeimbangkan banyak hal," katanya.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dikutip dalam National Post Kanada, mengatakan, meski hubungan di luar nikah adalah hal biasa di abad ke-21, presiden yang tidak menikah menimbulkan masalah besar. "Kami mengatakan kepada pers asing untuk memperlakukan orang ini sebagai istri presiden," katanya, yang minta namanya tak disebutkan.
Trierweiler dan Hollande telah bersama sejak 2005, ketika hubungan Hollande dengan sesama Sosialis, Segolene Royal, yang mencalonkan diri sebagai presiden namun kalah dari Nicolas Sarkozy, secara terbuka berakhir. Mereka saat ini tinggal di sebuah apartemen di Paris, namun diperkirakan akan pindah ke Istana Elysee untuk alasan keamanan. Mereka tampaknya mengesampingkan menikah murni karena beragam alasan, menurut beberapa laporan media Prancis.
Trierweiler lahir di Angers, Prancis Barat. Ayahnya kehilangan kakinya pada usia 12 tahun saat bermain dengan bom sisa Perang Dunia II pada tahun 1944. Ia memiliki lima saudara.
Dia pindah ke Paris untuk belajar ilmu politik di Sorbonne, sebelum akhirnya menjadi wartawan senior di Paris Match, sebuah mingguan terkenal Prancis. Dia bertemu Francois Hollande di akhir 1990-an.
"Kami berdua mencintai politik dan kami berdua senang tertawa," katanya dalam sebuah surat kabar Prancis baru-baru ini. Trierweiler mengatakan perubahan luar biasa dalam hidupnya tampak nyata. "Anda seperti sedang menonton seorang penonton memasuki layar dan menjadi bagian dari film itu. Seperti itulah aku," katanya.
Sumber : tempo.co
0 komentar:
Post a Comment