Pasang iklan di sini Rp. 50.000/bulan

3:58 PM
0
Melebarnya jurang antara jumlah data yang dihasilkan dunia dan kemampuan kita untuk menyimpannya telah memberi hidup baru pada kaset yang sederhana.

Meski konsumen telah meninggalkan kaset audio dan memilih iPod, pengaturan sejumlah besar data, mulai dari catatan pasien untuk arsip video tetap menggunakan kaset sebagai media penyimpanan yang murah dan aman.

Ini merupakan teknologi penyimpanan yang paling ramah lingkungan. (iStockphoto)

Para peneliti di IBM berusaha menjaga teknologi yang berusia 60 tahun ini untuk setidaknya 10 tahun ke depan dan mereka mendapatkan bantuan dari meningkatnya biaya energi, yang memaksa perusahaan untuk mencari alternatif murah untuk mengganti hard drive.

Evangelos Eleftheriou dan rekannya di IBM Research di Zurich, Swiss, telah mengembangkan kaset hanya sebesar 10x10cmx2cm yang dapat menampung sekitar 35 TB data, setara perpustakaan dengan rak buku sepanjang 400 kilometer.

"Ini merupakan teknologi penyimpanan yang paling ramah lingkungan," ujar Eleftheriou pada Reuters. "Kaset mengonsumsi nol daya secara harfiah."

Tidak seperti perangkat penyimpanan hard drive, yang harus menyala terus, sistem kaset hanya mengonsumsi daya ketika sedang dibaca atau ditulis.

Kelemahan terbesarnya, kaset harus diambil, biasanya oleh mesin, dan kemudian dimasukkan ke perangkat untuk membacanya.

Tapi untuk sebagian data dunia yang diarsipkan, waktu untuk mengakses tidaklah penting. Dari arsip hukum dan catatan perusahaan yang disimpan untuk mematuhi undang-undang seperti Sarbanes Oxley Act di Amerika Serikat, data arus lalu-lintas dan pola cuaca, menjaga salinannya tetap aman lebih penting daripada akses cepat.

"Jika Anda memiliki data yang besar maka Anda memiliki cadangan yang sangat besar," kata Eleftheriou.

Hal ini didukung oleh perkiraan dari konsultasi Coughlin Associates bahwa sekitar 400 exabyte, setara dengan 20 juta kali isi US Library of Congress, saat ini disimpan pada kaset.

Kaset baru dari IBM tersebut awalnya dikembangkan bersama Fuji Film, yang berisi sekitar 29,5 miliar bit pada satu inci persegi kaset. Lapisan yang terbuat dari senyawa kimia barium ferit memaksimalkan apa yang disebut sebagai kepadatan linear — jumlah data yang dapat masukkan ke panjang rekaman itu.

Keterbatasan lainnya adalah jumlah track yang bisa dimasukkan dan peneliti telah mengembangkan teknologi nanopositioning baru yang bisa menempatkan posisi membaca dan menulis dengan akurasi 10-15 miliar untuk setiap meternya.

Data yang sangat banyak
Eleftheriou dan timnya percaya bahwa mereka dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan hingga 100 miliar bit per inci persegi dan mereka berharap bisa membuat kaset penyimpanan sebagai pesaing untuk salah satu proyek pengumpulan data terbesar di dunia — teleskop radio besar yang dikenal sebagai 'Square Kilometer Array' (SKA ).

Hanya dalam waktu 10 tahun SKA akan mulai memindai langit dari dua lokasi terpencil di Afrika Selatan dan Australia, dan akan menghasilkan data 10 kali lebih besar lalu-lintas data internet global.

"Akan ada sejumlah besar data mengalir keluar dari sebuah komputer raksasa dengan beberapa buah logam (piringan dan antena) pada ujungnya," ujar Andy Faulkner, seorang astrofisikawan di Cambridge University dan salah satu insinyur proyek SKA.

Faulkner mengatakan ada cukup pergeseran ke arah menggunakan hard drive dalam astronomi dalam beberapa tahun terakhir karena kapasitas mereka telah tumbuh begitu cepat, tetapi SKA akan berada di posisi yang berbeda. Bukan hanya karena jumlah besar data akan dihasilkannya dan pembatasan penggunaan listrik di lokasi yang terpencil.

"Sebenarnya, belum ada yang tahu apa yang akan kita gunakan dalam jangka waktu 10 tahun tapi penyimpanan dengan kaset sangat menarik karena Anda tidak perlu akses saat-itu-juga untuk semuanya."

Sumber : yahoo.com

0 komentar:

Post a Comment