Pasang iklan di sini Rp. 50.000/bulan

2:08 PM
0
Perampokan penumpang taksi oleh sopir dan komplotannya sering kita dengar. Bukan perkara mudah bagi polisi untuk menguak perkara ini karena korban seringkali tidak ingat identitas taksi yang dinaikinya. Berikut ini 5 modus perampokan penumpang taksi, dikumpulkan dari pemberitaan detikcom:

Sopir Mengaku Kaki Gatal

Michelle Widyawati (24) bersama ibunya menjadi korban perampokan saat menumpang sebuah taksi. Dalam twitternya, Michelle menyebutkan nama taksi yang dinaikinya tersebut. Sedangkan menurut keterangan polisi, dia naik taksi dari Pondok Indah mengarah ke Pesanggrahan pada Sabtu (28/10/2012) malam dan baru melaporkan insiden itu pada Minggu 29 Oktober.

Perampokan itu terjadi saat tiba-tiba sopir menghentikan mobilnya dengan alasan kakinya gatal. Begitu taksi itu berhenti ada tiga orang perampok naik ke taksi dan menodong korban. Kemudian Michelle dibawa berkeliling-keliling dan barang berharganya diambil perampok. Perhiasan dan ponsel serta uang Rp 13 juta diembat perampok.

Michelle dan ibunya kemudian diturunkan di kawasan Jl RA Kartini, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Perampokan di Menteng

Karyawati bernama Hani C (43) menjadi korban perampokan di sebuah taksi berwarna putih di sekitar Jakarta Pusat. Perampokan ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 2012. Namun, korban baru melaporkan kasus tersebut dua hari setelahnya tepatnya tanggal 17 Oktober 2012 pukul 19.27 WIB.

Berdasarkan laporan resmi bernomor LP/3582/X/2012/OMJ/Ditreskrimum, warga Pasar Rebo, Jakarta Timur ini menumpang taksi di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, saat hendak pulang dari kantornya.

Namun sesampainya di Jl Diponegoro, dua orang pria tiba-tiba naik melalui pintu kiri dan kanan jok belakang. Kedua pria itu kemudian menghimpit dan memegangi korban.

Sesampainya di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sopir taksi mengambil kartu ATM BCA, Bank Mandiri, Mandiri Syariah, Danamon milik korban dan memaksa korban memberitahukan PIN ATM. Setelah berhasil mengambil kartu ATM tersebut, sopir taksi kemudian menyerahkan kartu ATM berikut PIN kepada orang lain yang berada di luar taksi berikut.

Setelah itu dua pelaku yang duduk di kursi belakang mengambil barang-barang korban di antaranya jam tangan, cincin emas putih, giwang emas putih, laptop HP, Samsung Galaxy Note dan uang tunai Rp 300 ribu.

Selanjutnya korban dibawa putar-putar di daerah Kemayoran dan berhenti di Bungur. Kemudian sopir taksi membungkus barang-barang yang diambilnya dan ada orang lain yang mengambil barang ke taksi, lalu kartu ATM korban dikembalikan, kecuali ATM BCA masih dibawa pelaku.

Korban Disuruh Beli 4 BlackBerry

Seorang wanita bernama JT (35) menjadi korban perampokan pada 30 Juli 2012. JT saat itu naik taksi di samping Puri Mall, Kembangan, Jakarta Barat, pada pukul 18.00 WIB. Korban tidak hafal pada merek taksi dan pelatnya.

Tak lama setelah taksi berjalan,  tak jauh dari lokasi itu tiba-tiba sopir menghentikan laju kendaraannya. 3 Pria langsung masuk ke dalam taksi. JT lantas diajak putar-putar.

Sopir lalu memberhentikan taksi tersebut di sebuah toko HP. Korban disuruh turun dan diminta untuk membeli 4 HP BlackBerry di toko tersebut dengan menggunakan ATM milik korban. Setelah itu korban diajar putar-putar lagi hingga pukul 24.00 WIB.

Korban lalu diturunkan di daerah Sunter, Jakarta Utara. Karena masih punya uang Rp 300 ribu, JT naik taksi yang lain pulang ke rumahnya di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.

Dua Remaja Putri Jadi Korban

Dua remaja berusia 16 tahun, Nathania dan Regina, dirampok pada 18 Agustus lalu. Saat itu dua orang remaja putri itu menyetop taksi warna putih di depan pusat perbelanjaan BSD Plaza Serpong. Taksi itu kemudian bergerak menjauh dari mal tersebut.

Di tengah jalan taksi berhenti dan ada tiga orang yang masuk ke dalam angkutan berargo itu. Para perampok itu kemudian memaksa dua remaja putri ini menyerahkan tasnya. Tas Nathania berisi HP, iPhone, iPod, serta giwang 5 gram, kunci Honda Jazz dan karcis parkir mobil tersebut.

Perampok lantas mengambil mobil Honda Jazz dari tempat parkir. Mobil bernopol B 502 NLB itu atas nama Novianus Hanok. Kasus ini baru dilaporkan ke polisi 24 Agustus karena korban masih trauma.

Korban Dilempar ke Jalan

Perampokan menimpa Johan, saat pulang berbelanja dari Seasons City, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (28/12/2011). Johan pulang ke arah Grogol.

Setibanya di Jalan Latumenten, tiba-tiba tiga orang pria tak dikenal masuk ke taksi warna putih yang ditumpanginya. Di dalam taksi, Johan dipukuli dan barang-barangnya dirampas. Kemudian tubuh Johan dilempar ke jalan tol S Parman, Jakarta Barat. Warga yang menemukan Johan lalu membawanya ke RS Sumber Waras. Johan tak ingat identitas taksi itu, yang jelas warnanya putih.

Dalam penyelidikan polisi terungkap, pelaku diduga orang yang sama yang pernah beraksi dulu. Komplotan ini mengganti warna cat taksi usai beraksi dan menggonta-ganti pelat nomor taksi tersebut termasuk nomor pintu taksi. Dia juga menggunakan nama taksi yang dikenal masyarakat.

Sumber : detik.com

0 komentar:

Post a Comment