Pasang iklan di sini Rp. 50.000/bulan

12:54 PM
0
Setelah Wang Lan melahirkan, dia membawa pulang bayi perempuannya dan plasentanya. Dia berencana memakannya dalam bentuk sup. Praktik ini sudah menjadi pengobatan tradisional China sejak dulu.

Pengaruh plasenta bagi kesehatan menjadi pembicaraan di negara Barat. Beberapa pihak meyakini cara ini bisa menekan depresi setelah melahirkan, menambah pasokan ASI, dan meningkatkan energi.

Praktik memakan plasenta bayi yang baru lahir atau placentophagy relatif umum di China. Plasenta diyakini telah menjadi obat awet muda sejak 2.000 tahun lalu.

"Sekarang sedang di dalam kulkas. Saya menunggu ibu saya datang dan memasaknya untuk dimakan. Setelah dibersihkan, plasenta bisa direbus menjadi sup tanpa bau anyir," ujar Wang seperti dilansir dari Inquirer.

Menurut Wang, memakan plasenta bisa memulihkan kondisi setelah melahirkan.
Kaisar pertama yang menyatukan China, Qin Shihuang, menyebutkan plasenta memiliki efek bagi kesehatan. Selama dinasti terakhir China, ratu Cixi dikabarkan telah memakan plasenta agar terlihat muda.

Dokumen medis klasik dari Dinasti Ming (1368-1644) mengatakan plasenta yang menghubungkan rahim menjadi bahan yang "bernutrisi tinggi". Bahkan, apabila dikonsumsi dalam jangka panjang akan memberi umur panjang.

Salah satu rumah sakit bersalin di wilayah kota sebelah timur Nanjing melaporkan sekitar 10 persen orangtua baru membawa pulang plasenta setelah melahirkan. Bahkan, hasil penyelidikan pemerintah terhadap rumah sakit di selatan kota Guangzhou menemukan plasenta diperdagangkan seharga 20 yuan atau sekitar US$20 sebuah.

Kendati perdagangan organ dilarang sejak 2005, pil yang mengandung ekstrak plasenta tersedia secara legal di toko obat China. Ini menunjukkan plasenta dari bayi yang digugurkan menjadi pasokan bahan bagi perusahaan obat.  "Penjualan sangat bagus. Setiap kami memiliki pasokan, obat ini langsung terjual habis dengan cepat," ujar kasir toko kepada AFP.

Sumber : vivanews.com

0 komentar:

Post a Comment