Berpuasa musim panas di negeri orang tidaklah segampang di negeri sendiri. Banyak tantangan yang harus dikalahkan oleh nafsu provan manusia. Mulai makan sahur yang tidak mudah hingga gadis manis berseliweran dengan pakaian serba minim.
Sebagaimana dimaklumi, bumi utara saat ini sedang musim panas. Di Wilayah tumur Rusia, di kota kecil Kabarovsk misalnya, puasa harus dimulai pada pukul 04.30 waktu setempat dan baru buka 21.50. Lumayan juga. Apalagi, ketika malam tiba tidak ada warung tenda tempat sahur. Restoran juga sudah pada tutup. Yang bisa dilakukan hanga menyimpan roti sambil minum air putih.
Siang hari lain lagi ceritanya. Matahari seringkali mencorong, terasa sinarnya mencubit-cubit kulit serta membuat kerongkongan terasa makin kering. Di siang bolong, tentu semua toko dan restoran buka. Penduduk setempat selalu terpapar matahari sambil menyeruput kopi, teh hingga vodka di pinggir jalan dan tempat-tempat terbuka lainnya.
Tapi yang paling harus dijaga adalah puasa mata. Maklumlah, ke manapun mata dihadapkan, selalu saja banyak wanita "fakir miskin". Mereka seolah tidak mampu membeli baju yang menutupi seluruh tubuhnya. Kakinya yang panjang seperti belalang dibiarkan terbuka, sedangkan bagian atas hanya dibalut kaos seadanya. Mereka secara tidak langsung juga ingin menikmati vitamin D yang berlimpah hanya pada musim panas selama sebulan saja.
Ada tren gadis di kota ini yang suka mengenakan pakaian serba ketat. Semua yang dipakai serba pas dan mepet habis di badan. Seolah ingin unjuk diri tentang tubuhnya, meski tidak terlihat kulitnya. Belum lagi dengan warna baju dan sepatu yang menyolok.
Bagi Hari Tjahjono, salah seorang peserta sidang APEC untuk pariwisata yang dihelat di kota berpenduduk 577.688 jiwa ini, puasa di Kabarovsk memang banyak godaanya. Itu sudah merupakan takdir Tuhan. "Tetapi semua tergantung niatnya. Kalau sudah niat puasa, semua harus dijabani demi peningkatan iman dan takwa," ujar pria yang sudang sudah berhaji ini dengan mantab, Senin (23/7/2012)
Di kota paling ujung timur Rusia tersebut rupanya sangat sedikit umat Islamnya. Beberapa orang setempat seperti Elena dan Dasha yang ditanya di mana ada masjid berada, tak bisa menjawab. Mungkin memang tidak ada. Maklumlah Khabarovsk merupakan kota tua dengan arsitektur zaman komunis, berbatasan 30 km dari China dan lokasinya berada diatas Jepang.
Sumber : detik.com
Sebagaimana dimaklumi, bumi utara saat ini sedang musim panas. Di Wilayah tumur Rusia, di kota kecil Kabarovsk misalnya, puasa harus dimulai pada pukul 04.30 waktu setempat dan baru buka 21.50. Lumayan juga. Apalagi, ketika malam tiba tidak ada warung tenda tempat sahur. Restoran juga sudah pada tutup. Yang bisa dilakukan hanga menyimpan roti sambil minum air putih.
Siang hari lain lagi ceritanya. Matahari seringkali mencorong, terasa sinarnya mencubit-cubit kulit serta membuat kerongkongan terasa makin kering. Di siang bolong, tentu semua toko dan restoran buka. Penduduk setempat selalu terpapar matahari sambil menyeruput kopi, teh hingga vodka di pinggir jalan dan tempat-tempat terbuka lainnya.
Tapi yang paling harus dijaga adalah puasa mata. Maklumlah, ke manapun mata dihadapkan, selalu saja banyak wanita "fakir miskin". Mereka seolah tidak mampu membeli baju yang menutupi seluruh tubuhnya. Kakinya yang panjang seperti belalang dibiarkan terbuka, sedangkan bagian atas hanya dibalut kaos seadanya. Mereka secara tidak langsung juga ingin menikmati vitamin D yang berlimpah hanya pada musim panas selama sebulan saja.
Ada tren gadis di kota ini yang suka mengenakan pakaian serba ketat. Semua yang dipakai serba pas dan mepet habis di badan. Seolah ingin unjuk diri tentang tubuhnya, meski tidak terlihat kulitnya. Belum lagi dengan warna baju dan sepatu yang menyolok.
Bagi Hari Tjahjono, salah seorang peserta sidang APEC untuk pariwisata yang dihelat di kota berpenduduk 577.688 jiwa ini, puasa di Kabarovsk memang banyak godaanya. Itu sudah merupakan takdir Tuhan. "Tetapi semua tergantung niatnya. Kalau sudah niat puasa, semua harus dijabani demi peningkatan iman dan takwa," ujar pria yang sudang sudah berhaji ini dengan mantab, Senin (23/7/2012)
Di kota paling ujung timur Rusia tersebut rupanya sangat sedikit umat Islamnya. Beberapa orang setempat seperti Elena dan Dasha yang ditanya di mana ada masjid berada, tak bisa menjawab. Mungkin memang tidak ada. Maklumlah Khabarovsk merupakan kota tua dengan arsitektur zaman komunis, berbatasan 30 km dari China dan lokasinya berada diatas Jepang.
Sumber : detik.com
0 komentar:
Post a Comment